– Sebagai bentuk dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kls IIA Kasongan, Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah, melakukan pelatihan kemandirian, penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan (WB) untuk menghasilkan produk UMKM.
Kalapas Narkotika Kls IIA Kasongan melalui Kepala Seksi (Kasi) Giatja. Tigor I Hutabalian mengatakan, kegiatan pelatihan Kemandirian yang dilakukan terhadap WB, merupakan bentuk dukungan terhadap Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, salah satunya yaitu Pembuatan dan Peningkatan Pendayagunaan WB untuk menghasilkan produk UMKM.
“Jadi ini program pusat yang kami laksanakan di Lapas Narkotik Kls IIA Kasongan dengan melibatkan Warga Binaan,” ungkap Kasi Giatja Lapas Narkotika kelas IIA Kasongan. Tigor I Hutabalian, saat ditemui di lapas, Selasa (18/11/2025).
Terkait dengan pelatihan yang dibuat antara lain Pelatihan Menjahit, Pembuatan Aksesoris atau cenderamata yang bernuansa budaya lokal, Pengelasan, Pertukangan, dan Perbengkelan.
“Apa yang kami lakukan terhadap warga binaan, semuanya menghasilkan produk UMKM sebagaimana yang diharapkan Pak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” katanya.
Diakui Hutabalian, khusus untuk produk kerajinan tangan berupa Cenderamata, telah bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah, untuk di pamerkan, namun Hutabalian berharap khususnya pemerintah Kabupaten Katingan, bisa bekerja sama sehingga produk yang dihasilkan dapat dipasarkan.
“Kalau untuk permintaan pasar, tentu banyak, namun selain bisa kerjasama dengan Degranasda Provinsi, kami juga berharap bisa kerjasama dengan pemerintah Daerah Kabupaten Katingan agar produk yang dihasilkan, bisa dipasarkan,” tuturnya.
Sementara salah seorang WB yang ikut pelatihan, berterimakasih terhadap 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, pasalnya dengan pelatihan yang ada, menunjukkan bentuk perhatian negara terhadap WB.
“Kami berterimakasih dengan kegiatan ini, karena ikut membantu kami bukan hanya sekedar mengisi waktu, tetapi mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan apabila keluar dari lapas,” tandasnya. (VRY).

